Langsung ke konten utama

conflict

75 Hal yang Ingin Saya Lakukan Setelah Membaca "The Art of Thinking Clearly"

  1. Ajukan pendapatmu, sekalipun itu berlawanan, jika berada di dalam tim yang bersuara bulat, karena bisa jadi ada yang berpikiran serupa tetapi memutuskan tutup mulut; 
  2. Pertimbangkan besar kemungkinan sebuah peristiwa; 
  3. Nilailah produk dan layanan hanya berdasarkan harga dan keuntungannya; 
  4. Mulailah berpikir dari hal yang paling umum; 
  5. Sadari bahwa di dunia nyata, keseimbangan sangat mungkin tidak terjadi; 
  6. Saat ingin memengaruhi orang lain, beri umpan atau acuan terlebih dahulu; 
  7. Sadari bahwa kepastian adalah hal yang paling tidak pasti; 
  8. Sadari bahwa hal buruk memang lebih mudah diingat; 
  9. Buatlah sejelas mungkin pembagian tugas individual dalam kerja kelompok; 
  10. Saat menghadapi pertumbuhan sesuatu yang eksponensial, jangan di kira-kira berapa hasilnya. Hitunglah dengan kalkulator;
  11. Sebisa mungkin jangan ikuti lelang; 
  12. Jika ingin benar-benar memahami sesuatu, lihat apa yang ada di baliknya; 
  13. Cermati hubungan yang katanya "sebab-akibat", siapa tahu "akibat-sebab" atau bahkan tidak ada hubungannya; 
  14. Kita sering menilai kesuksesan secara sederhana. Saat seseorang tampak sukses satu kali, kita mengasumsikan seluruh hidupnya sukses. Pasti tidak seperti itu; cari tahu lebih jauh;
  15. Pertimbangkan alternatif tindakan lain, misalnya yang risikonya lebih kecil; pasti ada;
  16. Kritislah menghadapi ramalan, sekalipun itu ramalan dari para ahli;
  17. Waspadalah terhadap sesuatu yang terlalu spesifik dan akhirnya menyenangkan. Contohnya, tawaran asuransi dengan perlindungan teroris istimewa. Bukankah asuransi melindungi dari semua insiden yang mungkin, termasuk terorisme?
  18. Sadari bahwa komunikasi kita penuh dengan pembingkaian, tapi hal tersebut diperlukan karena seseorang bertindak tergantung bagaimana informasi disampaikan, bukan karena apa isi informasi tersebut;
  19. Tampillah aktif bahkan jika tidak ada hasilnya;
  20. Sadari bahwa tidak bertindak juga dapat memberikan dampak negatif, meskipun umumnya lebih dimaklumi dari dampak negatif yang dihasilkan karena bertindak;
  21. Undang temanmu yang jujur, atau jika tidak ada undang musuhmu, untuk memberitahumu kekuatan dan kelemahanmu karena orang lain pada umumnya menilai dengan melebih-lebihkan;
  22. Sadari bahwa seluruh perasaan hanya sementara—this too shall pass;
  23. Sadari bahwa kita sering melihat diri kita (atau hal lain) seolah spesial, padahal mayoritas juga begitu;
  24. Hati-hati dengan pengetahuan palsu. Kucing yang pernah duduk di atas atap yang panas mungkin akan belajar untuk tidak duduk di atas atap yang panas lagi, tapi bisa jadi dia tidak ada duduk di atas atap selamanya sekalipun dingin;
  25. Ketika kamu berhasil, coba lagi di kesempatan lain sebelum mengambil kesimpulan bahwa kamu memang memiliki bakat di bidang tersebut;
  26. Jujurlah pada diri sendiri;
  27. Belajarlah menunda kepuasan;
  28. Gunakanlah karena karena karena memberikan kejelasan dan kepastian dalam interaksi;
  29. Jika ada seleksi/wawancara yang waktunya bisa dipilih, pilih waktu awal karena tim penyeleksi masih belum mengalami kelelahan keputusan;
  30. Terima bahwa bias hubungan itu ada sehingga seringkali kita tidak dapat bertindak objektif; 
  31. Cermati jika terdapat informasi menggunakan "rata-rata", bisa jadi terdapat data ekstrem yang menyebabkan rata-rata tidak valid; 
  32. Jangan selalu jadikan uang untuk memotivasi orang lain. Adakalanya uang justru mematikan motivasi; 
  33. Jika tidak ada yang ingin dikatakan, jangan katakan apa-apa; 
  34. Lebih waspada jika terdapat informasi "peningkatan rata-rata", mungkin saja hanya migrasi tahap; 
  35. Hindari informasi berlebihan; 
  36. Setelah berusaha keras menghasilkan sesuatu, ambil jeda sebelum menilai sesuatu tersebut; 
  37. Banyak temuan yang mencengangkan sebenarnya hanyalah hal biasa;
  38. Tingkatkan harapan bagi diri sendiri dan orang terkasih, tapi turunkan harapan untuk hal-hal yang tidak dapat dikendalikan;
  39. Pertanyakan hal-hal logis kaarena tidak semua yang kelihatan masuk akal itu benar;
  40. Sadarilah bahwa efek Barnum sangat nyata;
  41. Daripada dengan tenaga tak berpengalaman, lebih baik berkontribusi dengan uang;
  42. Tersenyumlah;
  43. Jadilah kritikus terhebat untuk diri sendiri; 
  44. Belajarlah menolak peluang; 
  45. Jika ingin bertahan selama X waktu ke depan, pertimbangkan baik-baik strategi yang telah berhasil selama X waktu ke belakang; 
  46. Cobalah mengingat semua sumbet pendapat;
  47. Buka mata untuk alternatif peluang lain; 
  48. Akui orang yang memang lebih baik daripada kita; 
  49. Manfaatkan kesan pertama dan terakhir;
  50. Berhentilah sejenak dan introspeksi diri; 
  51. Biasakan hidup sederhana untuk menghindari kekecewaan keajaiban yang tidak kunjung datang, juga untuk menghindari kemalangan yang luar biasa; 
  52. Sadari bahwa mentransfer dan mengimplementasikan ilmu memang sulit; 
  53. Anggaplah bahwa pandangan kita tidak diterima oleh masyarakat dan jangan menganggap bodoh orang yang berbeda pendapat dengan kita; 
  54. Sadari bahwa memori manusia penuh dengan ketidakakuratan; 
  55. Jangan terbutakan oleh pandangan kelompok yang kita ikuti, tetap cari dan sadari fakta-fakta yang semestinya;
  56. Belajarlah untuk menerima ketidakpastian; 
  57. Sadari bahwa manusia terbiasa dengan status quo; jika ingin mengubah perilaku seseorang, kita dapat melakukannya dengan mengubah setelah standar; 
  58. Jangan mudah terpancing dengan "kesempatan terakhir" karena takut menyesal; 
  59. Jangan mau dibutakan oleh hal-hal yang tidak biasa; 
  60. "Dinginkan" uang panas (uang yang diperoleh dengan mudah) sebelum digunakan alias jangan gegabah; 
  61. Tetapkan resolusi dengan batas waktu yang jelas (dan jangan cuma satu batas waktu, tapi beberapa batas waktu berdasarkan tahap kegiatan);
  62. Ciptakan tempat di mana kamu adalah yang terbaik sehingga kamu tidak perlu iri hati pada siapapun; 
  63. Berikan wajah pada kisah untuk lebih menarik perhatian orang lain; 
  64. Lebih berhati-hatilah, pikirkan apa yang tidak bisa terpikirkan;
  65. Hati-hati akan omong kosong, terutama jika lawan bicara berada dalam posisi dengan peluang "sekali seumur hidup";
  66. Hindari berpikir berlebihan dan tetap dengarkan kata hati;
  67. Buat rencana berdasarkan preseden dan jangan membuat rencana yang terlalu ideal tanpa mempertimbangkan faktor eksternal; 
  68. Jika meminta solusi pada orang lain, jangan harapkan solusi menyeluruh, melainkan solusi berupa pendekatan berdasarkan keahlian orang tersebut; 
  69. Buat satu rencana kerja yang rinci (dan itu sudah cukup); 
  70. Terima bahwa adakalanya keberuntungan menjadi faktor penentu kesuksesan (tapi keberuntungan adalah kesempatan yang bertemu dengan kesiapan, kan?);
  71. Hargai hal-hal yang tidak ada atau yang tidak terjadi, seperti tidak ada penyakit, tidak ada perang;
  72. Tanyakan tentang "kegagalan" dan belajar dari sana, jangan hanya fokus pada kesuksesan;
  73. Sadari bahwa setiap hal dipengaruhi oleh lebih dari satu faktor;
  74. Perhatikan subjek penelitian: bisa jadi ada subjek penting yang sengaja dihilangkan dari sampel agar tujuan penelitian tercapai;
  75. Baca buku atau sesuatu yang bersifat mendalam dan komprehensif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Download Digimon Adventure 01 (1 - 54 [END]) Subtitle Indonesia

Minna, ohayou! Kesempatan kali ini, Miichan ingin membagikan link   download  untuk anime   Digimon , tepatnya yang season  1, yaitu Digimon Adventure 01. Apa kalian pernah dengar? Mungkin untuk 'Digimon' keseluruhan ( yang mencakup 7 season ) kalian pernah mendengar atau malah menontonnya. Terlebih lagi Digimon Xros War ( Miichan kurang tahu itu season ke berapa ) saat ini tengah ditayangkan di Indosiar. (Baca juga yuk >>  Apa Itu Digimon? ) Tetapi, Digimon Adventure 01 adalah season paling pertama yang mungkin tidak begitu terkenal lagi sekarang. Meskipun begitu, setelah Miichan survei, banyak penyuka Digimon yang mengaku season inilah yang paling seru, bersama dengan Digimon Xros War. Dahulu, season ini juga ditayangkan di Indosiar. Sekitar 6 - 7 tahun yang lalu kalau tidak salah, saat Miichan masih kelas 2 - 3 SD '-' Menurut Miichan, rating  Digimon Adventure 01 ini K+. Genre nya adalah adventure , friendship , dan fantasy . Di Digimon Adve...

[Mitos] Rahasia Minmie

Konban wa~ Miichan lagi melihat-lihat artikel terbaru dari blog yang Miichan ikuti di beranda  blogger.com  dan menemuka artikel ini bersumber dari  sini . Nee , awalnya Miichan juga terkejut membacanya mengenai Minmie. Siapa yang tidak tahu Minmie coba? Miichan yakin semuanya pasti tahu. Banyak pernak-pernik, aksesoris, dan barang-barang yang berhiaskan atau ber cover  karakter kawaii  yang satu ini. Tapi dibalik ketenaran dan kecantikannya ini, apa banyak yang tahu misteri dibalik karakter ini? Apa kalian pernah berpikir kenapa mata Minmie selalu merem? Apa dia punya eyesmile kah? Dan kenapa lidahnya melet sedikit?

Writing This Because I Rarely See Them Anymore

Do you ever feel like you're still on holiday, waiting to return to the classroom and see your friends again? It's a strange feeling, isn't it? For me, it's a constant thought, even though graduation is already in the past. The two years of the pandemic stole precious moments from me, moments I could have spent in a real classroom. It feels like just yesterday I was sitting behind my friends, listening to the professor, and marveling at my classmates, thinking, "Wow, they're so smart. What will they become in the future?" Well, now I'm living in that future. It's only been a year since graduation, but through social media, I see my friends thriving. Some work at consulting agencies, some are in government roles, others have stayed in academia, while some have ventured into business or banking. I'm a real adult now, with real responsibilities and priorities. It's surreal to realize that I can't just meet up with my friends easily anymore...