- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Re-post dari akun LINE Miichan tanggal 11/07/16 3:02 PM
"Mereka melarangku menjadi suster karena hijabku. Terima kasih. Sekarang aku menjadi dokter,"
Berbanggalah kalian yang ingin menjadi dokter--ini serius, bentuk dari pujian. Orangtua saya sedari dulu bilang, "Kak, jadi dokter aja kenapa?" Bahkan sanak saudara jauh ikut memanas-manasi.
Jujur saya sampai bosan dan berkata, "Kayak profesi di dunia ini cuma dokter aja,"
Saya terkesan menjadi seseorang yang membenci profesi dokter. Tapi sebenarnya, jauh di dalam lubuk hati saya, saya mau menjadi dokter.
Pada waktu saya mengantar nenek saya berobat, dokter yang saya temui tampak sangat cantik, lembut, pengertian, sudah begitu pasti wawasannya luas pula--wanita sempurna, saya membatin.
Dan saya sempat berpikir..
Saya mau.
Saya mau menjadi dokter.
Tapi saya merasa tidak sanggup mengemban satu hal: tanggung jawab. Meski mereka bukan Tuhan, tapi masyarakat kerap kali menaruh harap akan hidup dan mati di tangan mereka.
Di samping nilai biologi saya yang rendah--meski orang bilang setiap ilmu bisa dipelajari dan itu benar--saya merasa beban yang dipanggul seorang dokter itu berat.
Berat sekali.
Dimulai dari masa studi yang luar biasa butuh pengorbanan, lalu ketika menjadi koas juga (saya lihat) banyak keluh kesah yang tanpa sadar terucap, bahkan ketika sukses menjadi dokter, harus siap siang-malam mengabdi pada masyarakat, meninggalkan ego demi kepentingan orang banyak. Kurang mulia apa coba?
Setelah membaca ini, mungkin sempat terlintas di benak, "Kalau gitu ya udah kamu juga jadi dokter aja. Kalau kamu niat pasti bisa, kok, pasti sanggup,"
Tapi yang saya tekankan di sini bukan soal saya mau jadi apa, tapi pandangan saya terhadap seorang dokter. Sebatas itu.
Banyak isu-isu miring soal dokter itu sendiri di luar sana. Tetapi saya, secara pribadi, percaya bahwa jika seseorang itu benar merupakan dokter--dengan segala ketidaksempurnaannya sebagai manusia--sangat layak untuk diapresiasi dan dihormati.
Bahkan mereka yang baru membangun angan atau masih berjuang, belum menjadi dokter sungguhan, niatannya sangat layak untuk dibanggakan.
Karena menjadi dokter itu luar biasa, bahkan sudah berani bermimpi dan bersedia mengemban tanggung jawab seorang "dokter" juga bisa dikatakan luar biasa.
-zaf-
Komentar
Posting Komentar